'akal itu seperti air
jika tidak dikocak
ia akan kekal jernih'
saat menyendiri
aku buang segala rindu padamu
memusnah impian dan harapan
yang kita lakarkan pada dada fikir,
bukan senang
bagai membunuh nyamuk membakar kelambu
alangkah lebih baik
jika engkau juga menyepi seketika
segarlah bunga di tamanku
biar air kembali tenang
seperti kataku dulu
bukan senang melupakanmu
serasa bagai mencabut nyawa,
apakah engkau sengaja
membenamkan aku kedalam duka?
sedangkan kamu
senyum dan ketawa
dengan erat
mengenggam makna -
memang aku tidak berani
dan bodoh sebagai lelaki
tatkala aku sedar
0 comments:
Post a Comment